"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh dan berkata 'Aku adalah orang muslim'". (Fusshilat:33)
'Aisyah berkata, "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan muazin."
- Abu Sa'id al-Khudri berkata kepada 'Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah, "Saya melihat anda sangat menyukai kambing dan lembah (bergembala). Jika anda sedang bergembala, kumandangkanlah azan dengan suara yang keras, maka setiap makhluk yang mendengar seruan azan itu, baik jin, manusia atau apa pun pasti menjadi saksi bagi si muazin pada Hari Kiamat nanti."
Abu Sa'id berkata, "Saya pernah mendengar hadis ini dari Rasulullah,"
Ibnu Khuzaimah meriwayatkan hadis ini dengan redaksi yang berbeda, Abu Sa'id berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Setiap pohon, batu, air, jin dan manusia yang mendengar suara muazin, pada Hari Kiamat nanti pasti mereka menjadi saksi bagi si muazin.'" - Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap orang serta semua benda hidup dan mati, yang mendengar suara muazin, memohon ampun bagi si muazin. Mereka menjadi saksi bagi si muazin." (HR.Abu Dawud)
An-Nasai menambahkan redaksi, "Muazin itu juga mendapat pahala seperti pahala orang yang shalat bersamanya." - Ibnu 'Umar meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Semua makhluk yang mendengar suara muazin baik benda hidup maupun benda mati, memintakan ampun bagi si muazin." (HR.Ahmad)
- Al-Bara' bin 'Azib meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Allah mencurahkan rahmat-Nya dan para malaikat mendoakan barisan terdepan. Setiap makhluk baik hidup maupun mati yang mendengar suara muazin, membenarkan dan memintakan ampun untuk si muazin. Selain itu, dia juga mendapat pahala seperti pahala orang-orang yang shalat bersamanya." (HR. Ahmad)
Maksud dari hadis ini adalah, pada saat muazin menyempurnakan azannya, maka Allah juga menyempurnakan ampunan-Nya. Kesempatan ampunan Allah, sejauh kesempurnaan suara muazin bisa didengar. Ada juga yang mengatakan maksud hadis ini adalah, sekalipun dosa si muazin sejauh suaranya bisa di dengar, maka Allah SAW tetap mengampuninya. - Anas meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT berkuasa terhadap diri muazin. Meskipun dosa muazin sejauh suaranya terdengar, Allah pasti mengampuninya." (HR.Ath-Thabrani)
- Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya setiap orang mengetahui pahala azan dan barisan pertama, niscaya mereka berebut untuk mendapatkannya meskipun harus berdesakan." (HR.Bukhari-Muslim)
Maksud dari hadis ini adalah, mereka akan membuat undian, karena setiap orang yang mengetahui keagungan dan banyaknya pahala mengumandangkan azan, dia pasti mengkhususkan dirinya sebagai muazin. Oleh karenanya diperlukan undian agar tidak terjadi pertengkaran. Namun sangat disayangkan, mereka tidak tahu keagungan pahala azan tersebut. - Abu Sa'id al-Khudri meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya setiap orang mengetahui keutamaan mengumandangkan azan, niscaya merek akan berebut untuk itu, walaupun harus menghunus pedang." (HR.Ahmad)
- Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Imam adalah penjamin. Sementara muazin, itu dipercaya. Ya Allah, bimbinglah para imam dan ampunilah para muazin." (HR.Abu Dawud)
Di dalam riwayat Ibnu Khuzaimah, Rasulullah SAW bersabda, "Para muazin adalah orang yang dipercaya dan para Imam adalah orang yang menjamin. Ya Allah, ampunilah para Muazin dan bimbinglah para Imam." Doa ini beliau ulang-ulang sampai tiga kali.
Ibnu Hibban juga meriwayatkan bahwa 'Aisyah pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Imam adalah penjamin dan Muazin itu dipercaya, semoga Allah membimbing para Imam dan memaafkan par Muazin." - Mu'awiyah pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Para muazin adalah orang-orang yang lehernya paling panjang pada Hari Kiamat nanti." (HR.Muslim)
Ada yang berpendapat bahwa maksud dari leher panjang ini adalah: Orang yang paling banyak amalnya. Ada juga yang berpendapat bahwa leher panjang yang dimaksud adalah: Pada Hari Kiamat nanti semua orang dalam keadaan gamang dan berdesak-desakan, ada yang keringatnya sampai ke mulut, sampai ke lubang telinga, bahkan ada yang berenang di dalam keringatnya sendiri. Sementara leher para muazin saat itu menjadi lebih panjang, kepala mereka terangkat lebih tinggi, mereka memohon atar diizinkan masuk surga.
Bisa jadi, bukan lehernya mereka yang bertambah panjang, namun tempat merekalah yang berada lebih tinggi. Pada Hari Kiamat nanti, mereka berasa di atas tumpukan minyak kasturi. Sementara di padang mahsyar nanti, keadaan semua orang sebagaimana yang digambarkan dalam hadis Ibnu 'Umar berikut, "Posisi kepala semua orang pada saat itu sama rata, karena tinggi tubuh dan tempat mereka berpijak sama rata. Ketika ada posisi leher atau kepala terlihat lebih tinggi, itu karena tempat mereka berpijak lebih tinggi.". - 'Abdullah bin 'Umar meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Pada Hari Kiamat nanti, ada tiga golongan yang berasa di atas tumpukan minyak kasturi." Di dalam riwayat lain ada tambahan redaksi, Mereka saling berlomba, yaitu seseorang yang menunaikan hak Allah, seorang imam yang diridhai kaumnya dan lelaki yang selalu mengumandangkan azan untuk shalat lima waktu." (HR.Ahmad)
Hadis ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dengan sedikit perbedaan redaksi, "Ada tiga golongan yang tidak akan terganggu oleh suasana galau dan amalnya tidak dihitung. Mereka berada di atas tumpukan minyak kasturi sampai hari penghitungan amal selesai. Mereka adalah, setiap laki-laki yang ketika membaca al-Qur'an hanya mengharap ridha Allah, ketika menjadi imam, dia di ridhai kaumnya, Muazin yang hanya mengharap ridha Allah dan seseorang yang menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan lingkungannya."
Ibnu 'Umar pernah berkata, "Seandainya saya tidak mendengar hadis ini dari Rasulullah sampai tujuh kali, maka saya tidak mungkin membicarakan dan menginformasikan. Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Pada Hari Kiamat nanti ada tiga golongan yang berasa di atas tumpukan minyak kasturi. Huru-hara kiamat tidak membuat mereka gaduh. Mereka tetap tenang, ketika orang lain merasa panik. Mereka adalah, laki-laki yang menjadikan al-Qur'an yang pahami untuk mencari ridha Allah, laki-laki yang saat mengumandangkan azan menjelang shalat lima waktu, hanya mengharap ridha Allah dan laki-laki yang tidak terpengaruh oleh urusan duniawi untuk tetap taat kepada Tuhannya." - Anas meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Aku pasti menepati sumpahku. Orang yang paling dicintai Allah adalah muazin, mereka akan dikenal pada Hari Kiamat nanti dengan leher mereka yang panjang." (HR.Ath-Thabrani)
- Ibnu Abi Aufa meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Hamba pilihan Allah ialah orang yang menjaga matahari, bulan serta bintang (muazin) untuk mengingat Allah." (HR.Ath-Thabrani)
- Jabir berkata, "Setiap orang yang senantiasa mengumandangkan azan dan talbiyah, saat bangkit dari kuburnya, mereka disambut dengan azan seorang muazin dan talbiyah seorang pentalbiyah." (HR.Ath-Thabrani)
- Jabir pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Ketika azan untuk shalat dikumandangkan, maka setan lari tunggang-langgang hingga mencapai jarak tiga puluh enam mil." (HR.Muslim)
- Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Ketika azan dikumandangkan, maka setan lari pontang-panting dengan suara kentut yang keras sehingga ia tidak mendengar suara azan." (HR.Bukhari-Muslim)
- Ibnu 'Umar meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Muazin yang ikhlas seperti orang yang mati syahi dengan lumuran darahnya, dia berharap kepada Allah segala yang dia inginkan antara azan dan iqomah." (HR.Ath-Thabrani)
- Anas meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Apabila azan dikumandangkan di suatu desa, maka pada hari itu Allah menjadikan desa tersebut aman dari siksa-Nya." (HR.Ath-Thabrani)
- Ma'qal bin Yassar meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Setiap kaum yang diseru dengan azan di pagi hari, mereka berada dalam lindungan Allah hingga sore hari. Sebaliknya, setiap kau yang diseru dengan azan pada sore hari, mereka berasa dalam lindungan Allah sampai pagi hari." (HR.Ath-Thabrani)
- Anas bin Malik meriwayatkan Rasulullah pernah mendengar ada seorang lelaki dalam perjalanan, laki-laki itu mengumandangkan, Allahu Akbar Allahu Akbar 'Allah Maha Besar 'Allah Maha Besar.' Rasulullah bersabda, "Ini sesuai dengan fitrah"
Laki-laki itu mengumandangkan lagi, Asyhadu an La Ilaha Illallah 'Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.' Rasulullah bersabda, "Dia terbebas dari neraka."
Setelah orang-orang menemui laki-laki tersebut, ternyata dia adalah seorang penggembala kambing, ketika sudah masuk waktu shalat, dia mengumandangkan azan." (HR.Muslim) - 'Uqbah bin 'Amir pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Allah kagum terhadap seorang penggembala kambing yang mengumandangkan azan untuk shalat, padahal dia berada di lembah pegunungan. Allah SWT berfirman, "Perhatikan hamba-Ku ini, dia mengumandangkan azan dan iqomah untuk shalat, dia hanya takut kepada-Ku, Aku sudah mengampuninya dan Aku sediakan surga untuknya." (HR.Abu Dawud)
- Ibnu 'Abbas pernah menginformasikan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah, dia minta diajari satu amalan yang dapat mengantarkannya ke surga. Rasulullah bersabda, "Jadilah muazin!" Laki-laki itu masih menjawab, "Saya tidak bisa." Rasulullah bersabda lagi, "Ketika kamu shalat berdirilah di dekat imam." (HR.Thabrani)
- Ibnu 'Umar meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang mengumandangkan azan selama dua belas tahun, pasti masuk surga, Setiap kali dia azan, ditulis enam pulu pahala baginya. Begitu juga, setiap kali dia iqomah di tulis tiga puluh pahala untuknya." (HR.Ibnu Majah)
- Ibnu 'Abbas meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang mengumandangkan azan dengan ikhlas selama tujuh tahun, maka ditulis baginya kebebasan dari Neraka." (HR.Ibnu Majah)
Maksud dari hadis ini adalah, mengumandangkan azan dengan tujuan mencari ridha Allah, ingin memperoleh karunia dan kelapangan dari-Nya, dan dia berharap keikhlasannya mendapat pahala dari Allah pada Hari Kiamat nanti. Dia berharap keikhlasannya tiu menjadi tabungan yang dapat dia ambil pada saat dia membutuhkannya nanti. Oleh karena itu, dia tidak mengambil upah di dunia, dia tidak ingin menukar azannya dengan dunia, dia tidak butuh sanjungan dan pujian. Dia benar-benar ikhlas karena Allah, cita-citanya suci, dia benar-benar yakin terhadap janji Allah dan rasul-Nya, berupa pahala terbaik dan berlimpah. - Utsman bin Abi al-Ash pernah berkata, "Nasehat Rasulullah yang terskhir kepada sya adalah, 'Carilah muazin yang tidak mengambil upah azannya.'" (HR.Abu Dawud)
No comments:
Post a Comment